Belum ditemukan keterkaitan warga sipil di Cebongan

kepala biro penerangan masyarakat (karo penmas) mabes polri brigjen pol boy rafli amar menyatakan pihaknya belum menemukan kehadiran keterkaitan warga sipil di peristiwa yang menewaskan empat tahanan di lembaga pemasyarakatan (lapas) cebongan, sleman, yogyakarta.

tapi apabila nanti daripada dari hasil penyelidikan atau penyidikan dari tim investigasi tni menemukan kehadiran keterlibatan masyarakat sipil, dengan begini tentu dapat saja hendak banyak langkah-langkah hukum oleh pihak kepolisian, kata boy dalam jakarta, jumat.

sebaliknya, lanjut dia, bila tak banyak keterlibatan masyarakat sipil, dengan begini tim penyidik polisi militerlah yang akan meneruskan cara kepada mereka dan diduga ikut serta pada peritiwa tersebut.

sebelumnya, kapolri timur pradopo menegaskan bahwa pihaknya tak ingin ikut campur perihal proses hukum persentasi tersebut sebab mau menghentikan proses penyelidikan dan menyerahkannya kepada bagian tni ad.

Yang Lain: Website Toko Online Murah - Pembuatan Toko Online - Website Toko Online Murah - Pembuatan Toko Online

tidak hendak dilanjutkan, hendak kami serahkan seluruh ke tni. kami mau serahkan barang bukti kaitan dengan hasil laboratorium forensik ke penyidik militer. semua kaitan melalui saksi-saksi ingin dilimpahkan semua, papar timur pradopo, usai menghadiri pengucapan sumpah jabatan ketua mk akil mochtar di jakarta, jumat.

dalam pemberitaan sebelumnya, ketua tim investigasi dibandingkan mabes tni-ad brigjen tni unggul k. yudhoyono mengemukakan sembilan oknum kopassus mengenai melalui persentasi penyerangan lembaga pemasyarakatan kelas ii b cebongan, sleman, yogyakarta, mau menjalani peradilan militer.

sembilan oknum anggota kelompok 2 komando pasukan khusus (kopassus) kandang menjangan kartosuro ini adalah pelaku di penyerangan yang mengakibatkan empat pihak tahanan tewas selama 23 maret lalu.

terdapat sebelas oknum kopassus dan terlibat penyerangan lapas iib cebongan ini, ungkap unggul dan serta menjabat sebagai wakil komandan pusat polisi militer tni ad (puspomad), kamis (4/4).

dari sembilan pelaku, Satu pihak berinisial u merupakan eksekutor dan delapan orang adalah pendukung. sementara itu, ada dua orang yang lain berusaha menghindari tindakan penyerangan itu.